Tuesday, November 20, 2007

Harapan

Anak ini..
Mungkin dia akan punya mata teduh bapaknya dan senyum manis ibunya.
Mungkin dia akan mewarisi banyak kesabaran bapaknya dan sedikit saja keseleboran ibunya.
Mungkin dia akan bermain gitar secanggih bapaknya dan dapat merangkai puisi seperti ibunya.
Lalu, karena bapaknya dapat melucu dengan wajah serius dan ibunya sering salah menangkap humor, semoga anak ini punya tawa menggemaskan yang sering diperdengarkan olehnya dan punya selera humor yang lebih baik dari ibunya.
Semoga dia santun seperti bapaknya dan lebih kreatif daripada ibunya.
Semoga dia jago komputer seperti bapaknya, jangan seperti ibunya yang cuma bisa ngetik.
Apapun itu, bapak dan ibunya hanya bisa berharap, mudah-mudahan mereka diberi kekuatan oleh Alloh SWT untuk menjadikan dia sehat, bahagia, mencukupinya dengan kasih sayang dan ilmu pengetahuan.
Aduuuuhhh.. belum lahir saja, ibunya sudah jatuh cinta sedalam iniiii..!!!!

Datanglah Nak, Ibu Menantimu..

Nah.
Sebelum saya menikah, sudah ada beberapa orang yang menasihati untuk nggak terlalu berharap segera diberi anak oleh Tuhan yang Maha Kuasa, karena anak adalah amanat-Nya, nggak semua orang bisa memiliki.
Ya sudah, mengingat saya juga kayanya belum becus jadi Ibu.
Iyalah. Kalo dipikir secara logika, Tuhan mana yang mau mengamanatkan sesuatu seberharga anak pada makhluk ceroboh-slebor-nggak sabaran-emosian kaya saya?
Tapi emang ya, Alloh punya pertimbangan tersendiri, karena dua bulan setelah menikah, saya dinyatakan positif hamil dua minggu.
Sebetulnya saat itu saya masih percaya-nggak percaya, masa iya, SAYA, diberi kepercayaan besar ini?

Tapi saya nurut aja deh apa kata dokter.
Minum susu, katanya. Ya udah, minum.
Banyak makan buah dan rajin ngemil. Itu sih udah dari dulu, hehehe..
Bahkan ketika saya mengalami apa yang dibilang morning sick, saya masih antara percaya dan enggak bahwa saya memang hamil.
Barulah saat di-USG dan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa di rahim saya ada janin sepanjang 3 sentimeter berusia sepuluh minggu, dengan bentuk kepala yang sudah terlihat, tonjolan jantung, setitik kecil mata, dan tangan super mini yang menengadah ke atas, baru saya ngeh.
Ya Alloh, saya hamil! Subhanallah!
Selama sekolah, setiap pelajaran biologi dan melihat gambar janin, saya nggak pernah merasakan apa pun. Tapi saat melihat janin dalam rahim saya itu, saya yakin:
itulah janin paling cantik yang pernah saya lihat.
Suami saya yang ikutan melihat hasil maha karyanya itu juga nggak komentar apa-apa sih, tapi dari speechless beberapa menitnya, saya tau dia merasakan hal yang sama (deuh..sok yakin yeee..)
Dan perasaan ini memang hanya bisa dirasakan mereka yang sudah mengalaminya kali ya..
Soalnya, ketika saya dan sahabat-sahabat saya janjian bertemu dan dengan gegap gempita saya cerita bahwa janin saya cantik sekali, yang mengiyakan dengan wajah bahagia khas ibu memang cuma Sari yang udah punya balita super kyut itu.
Lucy dengan wajah datar cuma bilang, "Bukannya kaya makhluk laut gitu?"
Dan Yuyung dengan polos bertanya, "Bukannya kaya kacang tanah?"
Lalu saya menatap mereka berdua dengan wajah sok dewasa dan dalam hati berkata, "Ah, kalian nggak akan pernah mengerti sampai mengalami sendiri."

(Maap ye Lus, Yung.. :P)
Mudah-mudahan saya berhasil menjaga amanat ini, membuatnya aman dan sehat hingga saatnya nanti.
Datang ya Nak, Ibu menantimu..

Saturday, November 3, 2007

Dan Saya Masih di Sini..


Saya kenal seseorang yang mampu terbang mengejar mimpi,
sampai sayapnya hancur hingga helai terakhir
Saya juga punya sahabat yang sanggup berlari mengejar mimpi,
sampai kedua kakinya tak lagi mampu berfungsi
Bila kamu bertemu orang seperti itu,
tanyakan, apakah mereka bahagia?
Setimpalkah semua itu ditukar dengan impian mereka?
Semua orang yang berhasil meraih mimpi dengan mengorbankan apa pun yang mereka punya,
pasti akan tersenyum puas dan menjawab ya
Lalu apa yang saya lakukan di sini
Masih terpaku kaku di tanah
Dengan sayap yang masih mengilap dan bersih
Karena saya terlalu takut menghadapi terpaan angin
Karena saya takut kelak tak lagi punya tempat tuk kembali
Karena banyak teman yang terkapar jatuh, bahkan sebelum tiba di tengah jalan
Atau mungkin saja karena saya terlalu banyak cari alasan
Karena impian saya manis dan sederhana
Sesuatu yang dapat tetap dilakukan dengan kaki menginjak tanah
Mencengkeramnya erat-erat
Karena justru itulah yang bisa membuat sayap saya terus mengembang

Friday, October 5, 2007

Buruk Muka, Cermin Dibelah

Sesungguhnya Alloh itu maha lemah lembut, dan memberi karunia karena kelemahlembutan, dan sekali-sekali tidak memberikannya karena kekasaran apa pun atau sejenisnya (HR Muslim)
Banyak orang bilang, kenalilah Islam lewat ajarannya, kitab dan hadistnya, bukan dari pelakunya (baca: orang Islam).
Tapi saya selalu merasa beruntung karena kenal Islam justru lewat seorang pelaku. Senior saya di SMP. Gadis cantik berjilbab lebar dengan tingkah laku lembut dan kata-kata santun. Pun saat banyak orang mencemoohkan jilbabnya (ingat, saat itu tahun 1993, saat masih banyak orang fobia Islam dan semua atributnya).
Saya merasa teduh bahkan hanya saat berpapasan dan melihat senyumnya. Mendengar suara lembutnya memberi salam. Saya pikir, inilah Islam.
Lalu kami berteman. Saya pernah gemas mendengar cemooh seorang guru mengomentari jilbabnya. Tapi lagi-lagi ia hanya tersenyum dan malah menceritakan kisah Rasulullah SAW yang tetap dalam kesabarannya, padahal ada seorang Yahudi yang setiap hari melemparkan kotoran unta pada Beliau.
"Apa yang saya alami tidak sebanding dengan yang Beliau alami, jadi mengapa saya harus mengeluh?" katanya bijak.
Kemudian ia mengajak saya mengkaji alquran dan hadist. Jadilah saya baru mengenal Islam di usia ke tiga belas tahun. Kelak saya akan mengerti, beratus-ratus orang membaca alquran dan mempelajari hadist, hanya segelintir yang mampu mengambil hikmah Islam yang sebenarnya.
Bahwa Islam adalah agama penuh kelembutan dan cinta kasih.
Sayangnya, saya selalu melewatkan bab tentang jihad. Saya hanya tau bahwa tingkatan jihad paling rendah adalah menahan amarah. Itu saja saya masih sering gagal.
Jadi maafkanlah saya wahai FPI, saya tidak pernah mengerti mengapa bisa-bisanya kalian mengklaim diri sebagai Front Pembela Islam.
Islam yang mana yang kalian bela, kalau yang kalian lakukan adalah melakukan kekerasan atas nama agama?
Atau karena saya tidak bisa mengerti makna jihad bagi kalian?
Mungkin kalian bisa tunjukkan pada saya, di mana ayat alquran atau hadist yang mengatakan bahwa kalian harus memerangi orang-orang yang berjualan makanan di siang hari pada bulan Ramadan.
Pernahkah kalian menonton televisi? Pernah melihat iklan sebuah margarin yang menggambarkan semangat seorang anak SD untuk terus berpuasa, sampai-sampai ia berlari menerobos kumpulan pedagang sambil menutup hidungnya supaya wangi makanan itu tidak merasuk dan merusak puasanya.
Anak kecil saja mengerti bagaimana mengendalikan nafsunya.
Kalau hanya sekadar wangi makanan di pinggir jalan mengganggu puasa kalian, semua orang sudah tau bagaimana kualitas puasa kalian.
Nggak usahlah cari-cari kambing hitam kalau yang bermasalah adalah diri kalian sendiri.
Saya sarankan kalian ganti nama.
Atau mungkin juga kalian merupakan contoh nyata dari Alloh SWT untuk membuktikan kebenaran ayat ini:
Sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar (Fushshilat 35).

*Ditulis saat sedang benar-benar emosi saat melihat siaran televisi tentang sweeping warung-warung makan yang buka di siang hari bulan Ramadan*

Thursday, October 4, 2007

Kisah Ibu Guru

Alkisah,
di sebuah kota yang memiliki gubernur yang bikin busway aja nggak becus tapi punya ambisi mo jadi RI 1, hiduplah seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru CPNS di sebuah sekolah negeri.
Ibu guru yang menghabiskan separuh hidupnya di dalam bus kota ini, telah menemukan cara terbaik untuk mengisi waktu hingga tiba ke tujuan.
Bukan, ia sudah lama berhenti membaca dalam bus ketika tahu bahwa hal itu berpotensi merusak mata.
Tidak, ia juga tidak lagi suka mendengarkan MP3 Player-nya karena konon terlalu lama memakai earphone dapat mengakibatkan ketulian.
Yup,
ia lebih suka membiarkan dirinya berkelana di alam mimpi.
Jadi, ketika siang itu ia naik bus dan tempat satu-satunya adalah di baris kedua dari belakang, di sebelah seorang anak laki-laki usia SD (mungkin tujuh tahun), ia duduk di sana.
Setelah beberapa kali mencuri pandang ke arah si anak SD dan memastikan ia anak baik-baik (baca: bukan copet), tak lama kemudian ibu guru jatuh tertidur.
Sempat terbersit dalam benaknya, "Ni anak cakep juga."
(Harap maklum, ibu guru satu ini punya bakat fedofil. Makanya dia lebih memilih jadi guru SMP daripada guru SMA :P)
Ia terbangun ketika bahu kanannya terasa berat. Ternyata si anak SD terlelap di sana.
Terlelap pasrah dan membiarkan berat kepalanya memenuhi bahu si ibu guru, seakan yakin ia akan aman di sana.
Sebuah keharuan yang aneh merayapi seluruh tubuh ibu guru.
Bercampur rasa sayang dan hasrat ingin memiliki.
Alangkah mengherankan,
tiba-tiba saja ia membayangkan si anak ini adalah anak kandungnya.
Pasti menyenangkan disandari bahu seperti ini oleh anak sendiri, pikirnya.
Lalu bus masuk ke terminal, dan seorang ibu muda dari barisan depan tampak berjalan menuju bangku mereka.
Ibu muda itu tersenyum pada ibu guru, sebuah senyum seakan minta dimaklumi, lalu tangan lembutnya menggapai si anak, "Bangun, Sayang, kita sudah sampai."
Setelah ibu muda itu minta maaf pada ibu guru yang bahunya disandari si anak selama entah berapa lama dan ibu guru menjawab dengan sepenuh hatinya bahwa ia sama sekali tidak keberatan, ibu muda dan anaknya berlalu.
Ibu guru masih terus menatap kedua punggung itu sampai mereka menghilang ditelan keramaian terminal.
Tanpa sadar ia mengusap perutnya, sangat berharap kelak punya anak begitu tampan yang akan bersandar padanya penuh kepercayaan begitu rupa, membuatnya rela melakukan segalanya hanya untuk membuatnya tetap aman dan tersenyum.

Friday, September 14, 2007

Yuk, berlomba-lomba dalam kebaikan ^ ^

Alhamdulillah,
udah Ramadhan lagi.
Mari berbagi sajadah pada orang sebelah yang lupa membawanya.
Mari seperti seorang anak sekolah yang menyumbangkan seluruh uang jajannya ke kotak amal karena ingin Alloh membuatkannya rumah di surga kelak.
Bergabunglah dalam barisan orang-orang yang berbondong-bondong pergi tarawih.
Nikmatilah harum malam hari dalam sujud-sujud tengah malammu.
Mari lakukan kebaikan sekecil apa pun.
Semoga Ramadhan tahun ini menjadikan kita manusia yang lebih baik.
Slamat berpuasa bagi yang mengerjakannya ^ ^



Sunday, July 29, 2007

Seseorang di Sisimu




Saya pernah membaca sebuah artikel, wawancara dengan seorang artis yang baru menikah.
Si artis ditanya gimana kesannya setelah menikah.
Dia menjawab bahwa dia kadang masih terkaget-kaget saat bangun pagi dan mendapati ada seorang laki-laki tidur di sebelahnya.
Kok saya enggak ya..
Soalnya, sejak memutuskan untuk menikahinya, saya tau dengan dialah saya ingin tidur di malam hari, dan wajahnyalah yang pertama kali ingin saya lihat di pagi hari.. :">
(hayo hayooo.. yang blom nikah jangan ngiri ya.. :D)

Saturday, July 7, 2007

lagi pengen buka-bukaan.. :P

6 Weird Things About Me
Instructions: Each player of this game starts with 6 weird things about themselves. People who get tagged need to write a blog of their own 6 weird things as well as state the rule clearly. In the end, you need to choose 6 people to be tagged and list their names. Don't forget to leave a comment that says you are tagged in their comments and tell them to read your blog.

Oke, pertama-tama, saya ingin mengucapkan "terima kasih banyak" (dengan nada sarkasme) kepada seorang fans yang ingat untuk mengikutsertakan saya dalam game ini.

Tapi gpp juga sih, toh emang udah lama juga nggak ngeblok berkat sibuk ini-itu dan keasikan baca blog orang laen :P

Enem hal aneh tentang seorang Dellafirayama.. hmmm.. apa yah..

Menurut KBBI hlm. 39 sih, "aneh" berarti tidak seperti yang biasa kita lihat (dengar dsb); ganjil.

Nggak tau apakah hal-hal di bawah ini tergolong aneh buat orang laen karena buat saya sih normal-normal aja, but here they are:

1. Reinkarnasi Gagak

Bukan berarti saya percaya reinkarnasi, tapiiiiii.. SEANDAINYA there's such thing as reincarnation, yakin banget kalo saya ini dulunya adalah seekor gagak yang telah melakukan banyak kebaikan sehingga dilahirkan kembali sebagai manusia (plis deh, seakan jadi manusia adalah hal terbaik yang pernah ada di dunia..)

Saya sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.. banget ngliat perhiasan yang bling-bling. Kalo nglewatin toko emas/ perak di pasar maupun di mall, kepala saya akan menoleh untuk memperhatikan benda-benda berkilauan itu. Tenang, bukan dengan cara yang akan bikin malu siapa pun yang saat itu lagi jalan sama saya, kok. Cuma ngliat sepintas lalu juga udah puas.
Niat beli juga nggak ada.

Ketika kita bertemu, kamu pakai anting atau cincin mengilap? Jangan heran kalo kamu akan mendapati saya terpaku beberapa saat pada benda-benda itu sebelum melanjutkan pembicaraan, atau memandanginya sambil terus bicara, baru kemudian kembali menatap matamu.

2. Dah Berapa Meter, Del?

Setting:

Aula sebuah masjid di bilangan Kebayoran. Sebuah organisasi pemuda Islam sedang mengadakan acara kajian bulanan. Semua peserta khusuk mendengarkan ceramah. Seorang peserta perempuan, duduk bersandar di pojok. Bosan luar biasa. Kemudian memutuskan untuk menyibukkan diri dengan aktivitas kesukaannya. Terpaksa berhenti ketika merasakan ponselnya bergetar.

Sebuah pesan masuk dari ketua angkatan. Isinya, "Dah berapa meter, Del?"

Iyah, saya seneng ngupil. Semua yang kenal saya juga tau kok. Tapi sampai detik ini, saya berhasil untuk tidak melakukannya ketika di kantor guru dan di dalam kelas, hehehe.. (kayanya mereka belum siap melihat aib saya yang satu itu..)

3. Wahai Para Fans!

Yup, semua orang adalah fans saya.

Contoh:

Ponsel berdering. Di layar, muncul nama Juned. Saya akan menekan tombol dan berkata, "Ya fans?" untuk menggantikan kata "Hallo."

Muti baru pulang dan dia punya gosip buat saya. Maka, begitu masuk rumah, dia akan berseru, "Kak Della!" dan saya menjawab, "Ada apa, fans?"

Kalo saya belum melakukan itu ke kamu, yah.. terimalah kenyataan bahwa hubungan kita blom sedekat itu (apaan sih Del..)

4. Terobsesi pada Punggung

Baca aja blog saya buat keterangan lebih lanjut :D

5. Mengganti Nama

Berdasarkan kemiripan wajah, saya mengganti nama-nama artis di bawah ini menjadi:

  • Cameron Della
  • Della Barrymore
  • Anissa Della Hapsari
  • Laudya Cinthia Della
  • Della Citra Lestari
  • Inneke Koes Dellawati
  • Ladellaya Cheril
  • Kim Della Haneul

You name it!

(boleh kok kalo pengen muntah, ihihihihi..)

6. Produsen Aer Mata

Andai aer mata bisa dijual, pasti saya udah kaya.

Saya adalah makhluk cengeng. Nonton Kuch-Kuch Hota Hai, nangis. Nonton One Liter of Tears, mata sampe bengkak. Kamu tau iklan rokok yang menggambarkan anak-anak SD bela-belain berenang nyebrangin sungai supaya bisa nyampe sekolah? Iyah, saya selalu menitikkan air mata kalo ngliat iklan itu. Bahkan komik aja, kalo ceritanya emang mengharukan, saya bisa tersedu-sedu. Ampun deh noraknya!

Nah, gimana Fe? Puas lo?

Nggak mo nentuin korban baru ah, kesian mereka ;))

Tuesday, June 12, 2007

tebak tokoh :D

kiriman dari pacar tercinta yang tau kalo saya sukaaaaaaaaaaaaaaaa.. banget sama penguin, hehe..
coba tebak, siapa sajakah yang ditiru penguin-penguin ini?

































Wednesday, June 6, 2007

Sebelum Mati..

Adik saya baru pulang dari liburan empat harinya ke Bali lalu cerita tentang salah satu dari apa yang dia sebut dengan Daftar Keinginan Sebelum Mati punya temennya yang baru aja kesampean di sana: jet ski.
Trus saya bilang, "Ooo..ada ya daftar kaya gitu."
Adik saya nanya, "Emang Kak Della nggak punya?"
"Enggak."
Mungkin itu sebabnya saya nggak pernah ke mana-mana dan nggak pernah mencapai apa-apa.
Soalnya saya sama sekali nggak punya sesuatu yang disebut Daftar Keinginan Sebelum Mati.
Orang-orang pergi keliling dunia.
Orang-orang bermimpi dan berusaha mencapai impian mereka.
Tapi coba tanya saya pengen pergi ke mana.
Jawaban ngasalnya sih pasti Korea, tapi sama sekali bukan keinginan yang kuat.
Kalo kuat, pasti dong saya kerja keras nabung untuk ke sana atau ikutan undian yang grand prize-nya ke sana (kalo ada :p)
Denger ada temen pergi ke luar negeri, baik jalan-jalan, kuliah, maupun menetap, paling-paling saya cuma bilang, "Wah, enak, ya" tanpa keinginan untuk bertukar tempat dengannya.
Paling yang kepikiran cuma nitip oleh-oleh :))
Buat saya, apa yang ada sekarang ini udah cukup.
Kalo nanti ada kesempatan buat nyobain hal-hal itu, ya dicoba.
Kalo nggak, ya nggak apa-apa.
Jangan-jangan sebetulnya saya ini orang yang malang karena nggak punya keinginan, hihihi..
Kamu punya?
Yuk, berbagi.
Siapa tau abis itu saya bisa bikin daftar yang sesuai dengan saya ^ ^
*Mumpung belum mati ;p*

Saturday, June 2, 2007

Punggung

Senang dipotret?

Atau memotret?

Saya sih senang dua-duanya, hehehe..

Paling suka motret diem-diem (konon ini namanya candid)

Dan dari semua pose yang pernah ada, saya selalu, selalu, senang melihat foto tampak belakang.

Soalnya senyum dapat menipu, tapi punggung nggak (menurut pendapat pribadi sih..)

Coba lihat foto-foto di bawah ini dan katakan pada saya, bagaimanakah perasaan mereka saat foto itu diambil?


















Kumpulan foto tampak belakang ini saya kumpulin di satu folder.

Kalo ada yang pengen nambahin koleksi saya, akan diterima dengan segala senang hati ^^

Wednesday, May 30, 2007

Tips Berbahaya :p

Kamu orang yang hidup teratur.
Biasa bangun pagi, langsung mandi tak lupa gosok gigi, sarapan sepotong roti, lalu pergi.
Kemudian, terjadilah pagi itu.
Weker tak bunyi, gagal bangun pagi, mandi seadanya lupa gosok gigi, tak sempat sarapan lagi, langsung pergi.
Terganggunya rutinitas hidupmu tidak berhenti di situ.
Angkot yang biasanya lewat setiap satu menit sekali, tak kunjung tiba padahal telah sepuluh menit kamu menanti.
Terpaksa naik ojek.
Bus yang biasa kamu tumpangi, kali itu jalannya lambat sekali.
Memutuskan turun dan naik taksi.
Percuma, jalanan sudah telanjur macet.
Terlambat sampai di tujuan, siapa yang bisa kamu salahkan?
Setelah itu perut keroncongan, terpaksa makan di kantin.
Jatah uang untuk makan siang tak lagi utuh karena sudah dipakai untuk beli sarapan.
Mendapati bahwa kaus kaki kirimu berbeda warna dengan yang sebelah kanan.
Mendapati bahwa telepon genggammu ketinggalan.
Mendapati bahwa kancing kemejamu masuk pada lubang yang salah.
Biasanya,
dalam situasi seperti ini, ada dua hal yang kamu lakukan.
1. Kamu akan memaki sepanjang jalan, baik terang-terangan maupun gelap-gelapan (baca: dalam hati saja).
2. Kamu akan menyalahkan segalanya, semuanya, kecuali dirimu sendiri
-->> wekernya nggak bunyi sih! Lagian angkotnya nggak lewat-lewat! Busnya lelet banget! <<--
dan di akhir cerita kamu akan membuat pepatah baru: telat pangkal boros.


Merasa familiar dengan cerita di atas?
Atau malah pernah mengalaminya?
Saya punya alternatif ketiga untuk mengatasi hal ini (sebetulnya ini alternatif yang sedang saya coba pada diri sendiri, jadi saya nggak bertanggung jawab kalo ada efek sampingnya bagi kalian :p)
3. Ubah cara pandang.
Oke, hari ini kamu terlambat bangun.
Oke, hari ini semuanya berjalan tidak seperti yang kamu harapkan.
Dan siapa yang punya kuasa untuk tidak membuatmu bangun tepat waktu pagi itu?
Dia yang menguasai jiwamu dalam genggaman-Nya.
Bagi Dia, pagi itu kamu harus terlambat.
Jadi tetaplah menggosok gigi, sarapanlah walau hanya segigit, tak perlu naik ojek apalagi taksi.
Buat apa?
Toh Tuhan sudah menakdirkanmu untuk terlambat pagi itu.
Supaya nanti malam kamu tak lupa mengecek wekermu sekali lagi sebelum tidur.
Supaya kamu tak lupa mempersiapkan kaus kakimu.
Supaya kamu tak lupa memasukkan telepon genggammu ke dalam tas.
Supaya kamu bisa sarapan dengan tenang, sehingga memiliki cukup waktu untuk mengancingkan kemeja secara tepat.
Oke, hari ini semuanya kacau.
Tapi kalau kekacauan itu diberikan-Nya supaya hari-harimu ke depan jadi lebih baik, kenapa tidak? :)
Maka nikmatilah menit yang berlalu ketika kamu menunggu angkot.
Maka nikmatilah jalanan yang macet itu.
Catatan: posting ini sama sekali nggak berlaku untuk Tuminah (bukan nama sebenarnya) yang mengisi hari-harinya dengan terlambat.

Tuesday, May 15, 2007

Mari Mengobrol

Nah.
Ini yang selalu jadi pikiran saya.
Apakah di jidat ini ada tulisan, "Ajaklah saya bicara"?
Setiap kali naek bis, ada aja yang ngajak ngobrol.
Udah gitu, dengan begonya, selalu saya sambut dengan hangat.
Soalnya:
Pertama, saya diajarin Mama untuk selalu membalas senyuman dengan senyuman, sapaan dengan sapaan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan secara baek-baek dengan baek-baek pula (tapi yang terakhir ini kadang lupa dijalankan :D).
Kedua, karena saya punya pemikiran --->> saya orang baik - saya naek bis - maka setiap orang yang naik bis adalah orang baik (dalam bahasa Indonesia, pengambilan kesimpulan seperti ini adalah silogisme yang sangaaaaaaaaaaaaatt.. nggak logis. Tapi gimana dong, saya ini punya otak yang senang berpikir dengan sederhana :p)
Awalnya juga macem-macem, dari yang standar sampe yang norak:
"Maaf Mbak, sekarang jam berapa ya?"
"Pulangnya ke mana, Mbak?"
"Pulang kuliah, Mbak?" -->> ini masih saya alami kemaren, pulang ngajar, pake seragam biru donker guru, dan masih ada yang nanya begitu basinya? Ck ck ck..
"Ujannya deres, ya."
"Loh, di sini ada lapangan toh? Kok saya baru liat ya. Lapangan apa ya, Mbak tau?"
"Wah, filmnya seru ni. Saya udah nonton. Mbak udah nonton?" -->> waktu di bis ada promosi DVD lima ribuan

Tadinya saya nganggep ngobrol di bis bukan masalah, toh kalopun ditanya nama or nomer telepon saya selalu boong :p
Tapi karena lama-lama banyakan mudharatnya daripada makrifatnya, saya jadi nanya-nanya adek-adek saya yang emang lebih berpengalaman dalam bidang kehidupan sosial (hihihi..)
Saran pertama:
Baca buku.
Hasil:
Nggak ngaruh.
"Mbak suka baca Pram? Saya juga. Tapi yang ini kurang bagus, saya sih lebih suka yang.. bla3x dst."
Mungkin ganti genre.
Sia-sia.
"Masih baca komik juga ya? Hehehe..kaya ponakan saya aja.. bla3x dst."
Saran kedua:
Tidur sepanjang perjalanan.
Masalahnya, saya selalu terbangun dalam keadaan menyandarkan kepala di bahu orang sebelah!!
Jadi saran ini dilewatkan saja..
Saran ketiga:
Nggak pake jam.
Sedang dicoba.
Lumayan berhasil, tapi susah juga kalo lagi buru-buru, hehe..
Saran keempat:
Jawab seperlunya dan jangan balik nanya.
Iya sih, dengan harapan dia capek sendiri nanya-nanya, soalnya ada juga orang yang tetep kekeuh ngajak ngobrol padahal udah diketusin sedemikian rupa.
Jadi, gimana ni, punya saran kelima, keenam, ketujuh, dst? :D

Monday, May 7, 2007

Andra and The Backbone - Sempurna

Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa

**
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna.. Sempurna..

Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku
*Kata Andra sih, lagu ini diciptain buat gw :p*

Wednesday, April 25, 2007

Jatuh Cinta Berjuta Rasanya???

Kenapa orang susah-susah banget bikin definisi ini-itu tentang cinta:
apa yang dimaksud dengan cinta, apa yang membedakan cinta dari perasaan lainnya, apa tanda-tanda orang jatuh cinta, dll.
Kalo pendapat pribadi saya ni, saya yakin saya jatuh cinta pada seseorang ketika dialah yang saya ingat saat tetes pertama hujan jatuh ke bumi:
kehujanankah dia?
Dan nggak berhenti di situ, saya akan menelepon atau mengiriminya sms.
Saya memang orang yang berpikir dengan sederhana.
Mungkin malah terlalu sederhana untuk orang dengan pikiran sekompleks kamu, tapi tolonglah pahami..

Tuesday, April 17, 2007

Foto

Begitu banyak keindahan di dunia
Mungkin itu sebabnya manusia menciptakan kamera

Monday, April 16, 2007

Menemukan Makna


Sejak masih jadi siswa sampe punya siswa, saya nggak pernah ngerti apa gunanya ritual tiap Senin pagi ini.
Beruntunglah saya nonton Nagabonar Jadi Dua ^ ^
Mengingat perjuangan nenek moyang kita yang begitu rupa, masa cuma buat beberapa menit hormat bendera aja kita masih ngeluh?

Monday, March 26, 2007

Hm???




Wuahaahahahahaha..
gara-gara guru-guru di sekolahan baru pada bilang bahwa saya mirip Indri, istri Sahrul Gunawan, jadi penasaran.
Emangnya beneran mirip?
(NARSIS MODE ON) :D

Tuesday, March 20, 2007

Tolong Ingat Ini..

mendidik, bukan menghardik
mengajar, jangan menghajar

Saturday, March 17, 2007

Firman..

bilakah akan kau genggam jemariku
dan bersama kita susuri jalan itu
sebab denganmu aku mau..

Monday, March 12, 2007

Pedih Banget Rasanya..

Anak-anakku,
Maaf, guru kalian ini tak lebih dari seorang perempuan yang terlalu mencintai dirinya sendiri
Maaf, ibu tak bisa menemani kalian hingga ujian
Tak bisa ikut duduk berdebar menanti hasil ujian keluar
Tak bisa menggenggam tangan-tangan dingin kalian sambil mengucapkan kalimat-kalimat penghiburan
Sesuatu yang sebelumnya ibu lakukan pada kakak-kakak kalian
Terima kasih telah membantu ibu menemukan makna hidup dalam senyum dan tawa riang kalian
Dalam tangis dan keluh kesah kalian
Dalam mata-mata bening dan tatapan hangat kalian
Jangan pernah berpikir kalian masih kecil dan tak bisa berbuat apa-apa
Karena rasa cinta kalian telah membuat ibu kuat
Itu hal terbesar yang tak semua orang bisa lakukan
Terima kasih..



*Ini retak jantung terbesar yang pernah saya alami.
Rekahannya pasti tak akan bisa kembali melekat utuh..*

Sentimentil..

Semua anak SMP sama.

Itu yang saya coba tanamkan kuat-kuat ketika memutuskan untuk pindah sekolah.

Percuma.

Sebab jauh di dasar hati, saya tahu itu bohong.
Bohong besar.
Tidak ada yang bisa menggantikan anak-anak yang selama ini saya ajar di SMPM 26.

Seperti halnya tidak ada anak kembar yang benar-benar serupa.

Seperti halnya tidak ada dua buah jeruk yang persis sama.

Bahkan tiap helai rumput liar pun punya keunikannya sendiri.

Tapi saya harus tetap pergi.

Sebab cinta ini, betapa pun besarnya, tidak bisa membuat saya hidup layak.

Mungkin saya bisa menyayangi murid-murid di sekolah baru ini.

Tapi percayalah, kadarnya pasti tidak sama, bentuknya juga pasti berbeda..

Yang Ideal

Apakah kamu sudah setia seperti Zulaikha,
sekaya dan sebijaksana ratu Balqis,
dan setulus Khadijah?

(Baru aja baca artikel tentang seorang artis berinisial ZAM yang bilang kalo dia nyari jodoh yang setampan Nabi Yusuf, sekaya dan sepandai Nabi Sulaiman, dan berakhlak bak Nabi Muhammad SAW. It's really none of my business, I know that, tapi bete aja bacanya..hehehe..)

Saturday, March 3, 2007

Santai..santai..


Hmm..
Pernah lagi jalan-jalan di akhir pekan tapi nggak ngerasa lagi nggak kerja?
Mungkin karena kamu nggak ganti arloji.
Sebagai seorang perempuan yang logikanya selalu dipengaruhi mood serta perasaan (dan juga nggak berniat untuk mengubah kebiasaan itu), saya punya tips untuk bisa bener-bener menikmati hari libur.
Milikilah dua buah arloji!

Satu buah buat kerja.
Sebaiknya pilih yang bagus kaya gambar di sebelah kiri, mahal dikit yang penting awet.


Pakailah cuma buat kerja!

Trus, buat akhir pekan atau jalan-jalan malam setelah jam kerja, ganti arloji dengan yang agak murah, modelnya fun (disarankan yang bertali kulit warna terang).


Contoh seperti yang terdapat pada gambar sebelah kanan.

Atmosfernya beda loh!

Udah gitu, tiap kali ngelirik jam, kamu akan ngerasa bener-bener lagi nyantai.

Nggak percaya?

Silakan buktiin sendiri ^ ^

Betapa iri pada La Petite Amelie..


Inget nggak sih waktu kecil dulu, sering menatap langit dan melihat betapa awan punya bentuk macam-macam?
Saya dulu rajin banget seperti itu.
Awan paling indah yang pernah saya liat waktu saya masih kelas 5 SD.
Bentuknya seperti barisan perempuan bergaun panjang dengan sebentuk sayap di punggung mereka.
Sekolah makin tinggi, kebiasaan merhatiin langit juga makin ilang.
Baru dilakoni kembali akhir-akhir ini.
Ada yang ngliat awan hari Kamis, 1 Maret 2007, sekitar pukul lima sore?
Di langit super biru berawan putih, ada kabut hitam tipis transparan melayang pelan, berbentuk jerapah, anjing, dan lumba-lumba yang ditunggangi seorang anak kecil.
Inilah saat-saat di mana saya merasa sangat menyesal telah menjadi begitu konvensional (baca: nggak pengen punya ponsel berkamera).

Tuesday, February 27, 2007

Lagi-lagi Lagu

Pernah ngerasa stres?

Sering ngerasa bete?

Kadang berkata, Life is sucks?

Punya cara jitu buat ngilangin, atau paling enggak, nguranginnya?

Ada yang bilang, cara terbaik adalah dengan belanja (iyah, kalo lagi ada uang. Kalo nggak ada? Udah gitu, abis belanja malah nambah stres karena tabungan berkurang drastis :P).

Ada juga yang jalan-jalan.

Kalau saya, lebih milih beres-beres kamar atau nyuci, tapi yang paling paten adalah tidur.

Iyah, kalo lagi di rumah.

Kalo betenya pas di jalan?

Nyanyi aja.

Jangan lagu standar.

Ganti lirik, terjemahkan, tukar kata, atau tukar irama.

Contoh ganti lirik:

"Selama ini kumencari-cari teman yang sejati buat menemani perjuangan suci
Bersyukur kini pada-Mu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui"

Kalo nggak salah ini nasyid The Brothers.

Saya ganti jadi,

"Bersyukur kini pada-Mu Illahi, walau yang dicari selama ini belum kutemui" :P

Contoh terjemahkan:

"You mean more than anything to me, yes you do to me
You're my night and my day yes you do"

Menjadi,

"Engkau segalanya bagiku, ya kamu bagiku
Kamulah malam dan siang bagiku"

:))

Contoh tukar kata:

"
You're just too good to be true can't take my eyes off you
You'd be like heaven to touch I wanna hold you so much
"

Ganti deh tiap kata You dengan I dan tiap kata I dengan You, pasti menyenangkan dan bikin pede naek (at least it works for me, hehe..)


Atau begini:

"Angsa masak bebek potong di kuali
nona minta empat dansa kali dansa dst."

Contoh tukar irama (ini yang paling menyenangkan, silakan dicoba):

Nyanyikan lagu Balonku atau Cicak-cicak di Dinding dengan irama Killing Me Softly.

Satu hal pasti, kalo lagi mellow, nyanyiin lagu-lagu irama mars.

Maju tak Gentar atau Berkibarlah Benderaku lumayan tu ^ ^

Punya tips lain?

Mari berbagi!

Monday, February 26, 2007

if MALU could kill..

Nah!

Sebetulnya waktu melihat Tempat Curhat Saya dan The Object of My Curhation (apaan sih, Del..) duduk bareng, saya udah deg-degan.

Tapi saya pikir, Tempat Curhat Saya itu kan perempuan, anak tertuanya juga seumur saya, jadi tampaknya mustahil kalo "hal yang tidak saya inginkan" itu terjadi (baca: bahwa si Tempat Curhat Saya akan buka rahasia besar-besaran).

Waktu saya balik, dengan was-was saya tanya The Object of My Curhation, apa aja yang barusan mereka obrolin.

Dia cuma senyum-senyum n bilang, "It's nothing. Biasalah ibu-ibu."

Agak lega.

Agak loh.

Trus tadi pagi saya ketemu deh sama Tempat Curhat Saya itu.

Dengan suka rela dan wajah telah melakukan seribu kebaikan, dia cerita kalo dia udah membeberkan semua yang saya curhatin, plus bumbu-bumbu dan nasihat keibuan!

Aaaaaaaaaaaaarrgghhhhh..!!!!!!!!

Dan bumbunya itu looooooohhh.. banyak banget!

Kalo rasa malu bisa bikin mati,

PASTI SEKARANG SAYA UDAH MATI!!!!!!

Huhuhuhuhuhu..

Salah sendiri sih, kenapa juga cerita-cerita..

Beginilah jadinya..

Ternyata oh ternyata..

Btw, makasih ye Jun mao-maonya ngabisin pulsa cuma buat dengerin saya nangis..

u r my best friend ever dah.. ^ ^

Monday, February 19, 2007

My Other Self


tak pernah menyangka bahwa saya
begitu mencandumu
tiap kali hujan, selalu ingat kamu
tiap kali langit berbintang, selalu ingat kamu
tiap kali terbelit percakapan membosankan, selalu ingat kamu
mengenang betapa kamu adalah teman berbincang paling menyenangkan
kamu tahu saya punya pemikiran-pemikiran tak biasa
tapi saya tahu kamu akan mendengarkan seaneh apa pun itu
takkan mengotori lidahmu berkata, "Kamu salah" dengan intonasi atau
pilihan kata apa pun
kamu telinga yang baik
kamu dan saya tak pernah jadi kita
sebab kamu dan saya begitu serupa
sama tak sudi melebur diri
maka kamu dan saya akan duduk bersama
mmebiarkan menit demi menit melintas
saya bicara-kamu mendengarkan
kamu bicara-saya mendengarkan
tak membantah-tak mendebat-tak mencibir-tak mengusik
sebab yang kamu dan saya lakukan adalah berbagi
bukan persaingan-kompetisi-penentuan
siapa yang benar-siapa yang salah-siapa yang harus minta maaf-siapa yang merasa tak enak
bicara denganmu seperti bicara pada diri sendiri yang bersemayam dalam tubuh orang lain
masih ingat duduk berdua di sebuah beranda
di depan saya secangkir milkshake cokelat
di tengah rerumputan hijau, meja menghadap danau?
kapankah kamu dan saya kembali berada di sana
berbincang empat jam tanpa beban
karena yang kamu dan saya lakukan adalah memahami..


*mendadak kangen, sudah bertahun tak kunjung menemukan yang seperti kamu*

HUH


berkata cinta, padahal dusta
pada akhirnya yang kamu pedulikan
melulu dirimu saja
nista!

Thursday, February 15, 2007

Buat Sarie

Titik hujan pertama, jatuh tepat saat aku baru saja membuka pagar, bersiap masuk rumah. Membuat sedikit menyesal telah telanjur tiba.
Maka kutengadahkan tangan, merasai tiap tetes air yang jatuh, merasai cinta-Nya pada bumi.
Merasa iri pada mereka yang masih ada di jalan yang akan sempat menikmati wanginya rumput terkena hujan.
Kalau mereka peduli.
Kemudian, aku memikirkanmu.
Sudah tiba di rumahkah?
Sempat terkena hujankah?
Sebab bila ya, ketahuilah bahwa kita baru saja terkena air dari langit yang sama.
Dan aku terus memikirkanmu.
Tiga tahun berlalu sejak pertemuan terakhir kita, dan hujan masih saja mengingatkanku padamu.
Membuatku memikirkanmu.
Merindukanmu.
Kamu yang berjanji akan kembali.
Kamu yang tertawa saat kukatakan, sudah lama kutahu bahwa janji lelaki tak bisa dipercaya.
Kamu tertawa, sebab tahu bahwa aku berdusta.
Sebab aku percaya padamu.
Bodohnya aku.
Sayang, sedang apa kamu di luar? Suara Bunda menyentakku dari lamunan.
Cepat masuk, di luar hujan deras, serunya lagi.
Aku menurut.
Meninggalkan hujan di belakang punggung.
Menyisakan tetesnya yang jatuh ke lantai.
Masih ada sekerat kenangan tentangmu dalam mataku.
Pulanglah. Perempuan bodoh ini masih menantimu.


*Terlalu banyak hal pedih terjadi dalam penantian, Sar. Semoga kamu nggak kecewa..*

MUAK

apa guna idealisme
kalau tak laku untuk membeli obat
dan membiayai sekolah anak
onggokkan saja ia di pojokan
dan katakan persetan dengan dunia,
sebab aku hanya ingin kaya
supaya tak perlu menghitung puluhan kali
sebelum menginjakkan kaki di bening keramik lantai rumah sakit
supaya tak lagi teriris jantung ini
mendengar cerita anak diusir dari sekolah
karena SPP tak terbayar tiga bulan sudah
ketika idealisme harus menyerah pada harta,
telah kalahkah kita?

Tuesday, February 13, 2007

ROMANCE



Ohohohoho..

Setelah berhari-hari menderita karena modem speedy di rumah mati muda (umurnya blom ada stengah taun deh..) dan nggak bisa customize new blog di warnet sebelah sekolah, akhirnya hari ini bisa juga up date-nya. Ternyata yang harus saya lakukan hanyalah pindah komputer, hehe..
Hari ini mo cerita tentang dorama Korea yang judulnya Romance.
Tentang perempuan guru SMU (diperani Kim Ha Neul) yang pulang kampung dan tanpa sengaja membuat sebuah grup band yang lagi naek pick up kecelakaan. Salah satu anggota band itu tadinya mo minta ganti rugi. Begitu ngliat muka Kim Ha Neul yang memelas, cowo ini (diperani Kim Jae Won) malah jatuh cinta.
Udah gitu, pas balik ke kota, ternyata si cowo jadi anak baru di sekolah tempat si cewe ngajar.
Sederhana?

Enggak juga sih, soalnya Ibu si cewe adalah orang yang merebut perusahaan bapak si cowo, mengakibatkan sang bapak bunuh diri. Jadi di antara mereka ada dendam keluarga. Juga ada konflik karena profesi si cewe sebagai guru.
Aduh, waktu nonton film ini, nggak keitung deh berapa kali saya "meleleh" ngliat gimana Kim Jae Won segitu care sama gurunya.
Contoh:
Waktu kaki gurunya luka, dia lari ke apotek yang jaraknya jauuuuuuuuuuuhhh.. banget buat beli obat.
Trus waktu teh gurunya tumpah ke meja, dia ngelap pake gips yang dipasang di tangannya.
Waktu Kim Ha Neul nemuin HP lamanya dan begitu dinyalain, isinya penuh voice mail dari Kim Jae Won.
Sederhana aja sih, cuma ngasi tau apa aja yang baru dia alami..
Duuuuhhh.. (MELELEH MODE : ON)
Anyway, film seri ini pernah diputer di Indosiar jam enam pagi. Film ini juga yang dengan suksesnya membuat saya batal ngajar SMU.
Soalnya, gimana kalo saya punya murid yang secakep Kim Jae Won? Nggak bakal tahan deeeehhh.. :D

Sayangnya saya nggak secantik Kim Ha Neul ;p
Btw, kesel juga waktu tau ternyata film ini ada versi ilegalnya di Indonesia, sebuah sinetron berjudul Jodoh Romantis, pemerannya Nabila Syakib n salah satu dari Chandrawinata brothers (nggak tau which one which, nggak peduli juga sih).
Jadi buat pemberitauan aja buat mereka yang suka sinetron tersebut, ini loh yang aslinya ^ ^

Thursday, January 25, 2007

Yang Kedua?

Jadikan aku yang kedua, buatlah diriku bahagia
Walaupun kau takkan pernah kumiliki selamanya..



Lirik "sesat" punya Astrid, sebuah lagu berjudul Jadikan Aku yang Kedua.

Sumbang saran aja ni ya, berdasarkan pengalaman pribadi bertahun lampau, jadi yang kedua tu sama sekali nggak enak dan sama sekali nggak bahagia.

Di mana nggak enaknya dan di mana nggak bahagianya, that's your job to find out!

Jadilah yang kedua untuk mengerti perasaan saya, wuahahahahaha.. (ERROR MODE: ON)

Enggak deng, serius, jangan pernah jadi yang kedua.