Thursday, December 7, 2006

Karena Tuhan menciptakan hanya satu Hawa untuk satu Adam
dan otak ada di kepala bukan di pangkal paha
ketika kau bertanya tentang izin berpoligami
akankah kau rela aku berpoliandri?
mungkin saat ini otakmu lagi miring ke kanan ke kiri
hingga tindakanmu tidak berhati lagi
untuk kaum yang selalu harus dilayani...
http://lucyana.blogs.friendster.com/my_blog/


Puisi yang saya ambil dari blog salah satu sahabat, yang pasti ikut kecewa dengan peristiwa poligaminya salah satu tokoh kondang Indonesia (taelaaa..sebut aja namanya Del, toh seluruh Indonesia udah tau ;p)

Sebetulnya saya males kalo mesti ngebahas ini di blog soalnya dulu saya pernah tulis tentang ini di blog friendster saya, lagian saya bukan tergolong orang yang ngikutin tren, jadi kalo orang ribut-ribut kaya sekarang, saya males ikutan. Kan ogah pasaran.

Udah gitu, saya pernah diprotes karena menulis tentang poligami padahal saya seorang jomblo.

Tapi karena ada seseorang yang maksa-maksa saya buat nulis, ya udah ditulis deh, tapi dikit aja ya, Cit :)

Pertama:

Saya tau kalo ayat poligami turun karena masyarakat Arab Jahiliyah punya istri banyak-banyak, bisa sampe belasan dan mungkin puluhan. Udah gitu, mereka menikahi perempuan-perempuan yatim dengan tujuan menguasai harta mereka. Makanya ayat itu turun, lebih untuk melindungi kaum perempuan pada masa itu.

Wallahua'lam bisshawab, soalnya ada juga yang bilang poligami digunakan buat melindungi janda-janda yang ditinggal syahid suami-suami mereka.

Anyway, mo poligami atau enggak, itu urusan pribadi. Tapi saya pribadi nggak setuju denger alasan mereka-mereka yang berpoligami, karena sumpah bagi saya itu adalah alasan yang nggak masuk akal --->> lebih baik berpoligami daripada zina.

Alloh SWT dah kasi tau loh caranya supaya nggak zina di surat An Nuur ayat 30:

"Katakanlah bagi mukmin (laki-laki) hendaklah menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Demikian itu lebih bersih bagi mereka."

Dan diulang lagi di ayat 31, ditujukan buat perempuan dengan beberapa tambahan (silakan baca sendiri).
Nah, menurut kamu, mungkin nggak seseorang memutuskan untuk menikahi seseorang yang sama sekali blom pernah dia liat? Awalnya selalu dari pandangan, kan? Lama-lama jatuh cinta. Trus ingin memiliki. Nggak mo jauh-jauh. Pengen selalu deket-deket, ngliat senyumnya, denger suaranya, membuat dia tertawa, sedikit sentuhan, mungkin malah pengen lebih dari itu.

Jadi kenapa orang berpoligami? Ya kemungkinan besar karena nggak bisa jaga pandangannya ^ ^

Makanya saya mo minta tolong ma cowo-cowo yang berniat poligami, pikirin alasan baru deh. "Daripada zina" udah basi dan memuakkan.

Kedua:

Wahai kaumku, nggak usah berlebihan menanggapi isu poligami. Tetaplah menikah, bukan karena ia membuat kamu bahagia, tapi karena kamu membuat dia bahagia. Jadi kalau suatu hari nanti ia menikah lagi, hadapilah kenyataan:
kamu menikahi makhluk yang nggak tau bersyukur.

Saya pikir, perempuan sakit hati karena dipoligamiin ya karena mereka nggak tau cara mencintai diri sendiri.
Makanya, mulai hari ini, yuk kita lebih mencintai diri kita sendiri dan nggak usah terlalu berharap sama mereka yang -mengutip tulisan Lucy - berpikir dengan pangkal paha mereka.

Saya jadi inget sebuah film kartun pendek yang pernah saya tonton di JIFFEST, lupa judulnya, lupa taunnya. Tapi gambarnya kaya yang di ilkan Appeton :D

Ceritanya tentang seorang cw yang di atas kepalanya selalu ada awan hitam menggantung yang ngikutin ke manapun dia pergi, jadi dia selalu murung. Suatu hari, dia ketemu seorang laki-laki yang di atas kepalanya menggantung matahari.

Matahari berhasil ngusir awan hitam pergi, si cw tersenyum, dan mereka pergi bergandengan.

End of story? Blom.

Awan hitam terus menerus kembali dan akhirnya kembali menggantung. Cowo bermatahari pergi dan nggak pernah kembali. Suatu hari, si cw memutuskan untuk meraih awan hitam dari atas kepalanya, melilitkan di sekeliling lehernya seperti syal, tersenyum dan melangkah pergi.

Nggak ada kata-kata dan nggak lebih dari sepuluh menit, tapi tu film nancep banget di kepala saya (apalah lagi arti sebuah judul, tapi kalo ada yang tau, kasi tau yaaa.. ^ ^)

Jadi intinya gitu:
Sebetulnya nggak butuh orang laen kok untuk bikin kita lengkap.

Ketiga:

Saya nggak setuju kalo poligami diatur dalam undang-undang. Bo, berbahagialah kaum cowo kalo begitu! Mereka tambah asik selingkuh dengan alasan, "I love u but I can't marry u coz it's againts the law."

Lagian, mana tu orang-orang yang dulu ribut-ribut bilang kalo agama dan hukum adalah urusan masing-masing individu, kok skarang ikutan mendukung diaturnya masalah agama dalam undang-undang. Betapa plin-plannya.

Akhirnya jadi panjang, jadi cukup sampai sini deh. Seperti biasa, menerima kritik, saran, ancaman ataupun kecaman :D

3 comments:

Anonymous said...

Hehehe...mungkim mereka berpikir bahwa jumlah kaum Hawa lebih banyak dari kaum Adam.
Padahal siapa sih yang ngitung2 gituan? Bisa jadi kan ini jadi alasan mereka berpoligami.
Lagipula gimana kalo ternyata kebalik, jumlah kaum Adam lebih banyak dari kaum Hawa! Pastinya kita boleh berpoliandri! :)

December 8, 2006 8:16:00 AM PST

Anonymous said...

pertanyaannya:

kenapa harus kecewa dengan orang lain poligami?

sekalipun dia mungkin tokoh nasional. sekalipun dia mungkin dai yang katanya baik hati.

gw sih nggak kecewa, walaupun gw memang tidak setuju dengan poligami. nggak usah beliau, rasulullah aja boleh poligami, kok. gw sih gak peduli-peduli amat.

..tapi gw tidak akan mengikuti rasulullah untuk hal tersebut =0.

della said...

eh ada yud1,
makasih ya dah mampir :)
btw, tau nggak judul film Jiffest yang gw ceritain di atas? Penasaran juga ni..hehe..