Friday, July 17, 2009

Mix and Match


Saya suka film-film kayak Legally Blonde, The Devil Wears Prada, 27 Dresses, Confession of a Shopaholic dkk dengan dua alasan:
pertama: alurnya cepat dalam arti nggak bertele-tele, akting pemaennya natural, ide cerita orisinal, dialog cerdas.
kedua: saya sukaaaaaaaaaaaaaa... banget ngliat baju-baju, tas, dan sepatu bagus bersliweran di sana :D

Kan bisa jadi inspirasi juga buat saya berdandan, misalnya bahwa sepatu merah keren banget dipadankan dengan stelan jas dan rok warna hitam, atau bahwa yang disebut matching itu bukan berarti satu warna dari atas ke bawah, melainkan dengan menggunakan gradasi warna atau malah yang kontras sekalian.
Pengen deh ada sutradara atau produser yang bikin film dengan tokoh utama cewek berjilbab tapi isinya penuh dengan baju, jilbab, tas, dan sepatu keren. Karena terus terang, sulit loh padu padan warna, motif, dan bahan baju kalau kamu mengenakan jilbab.
Belum lagi memadumadankan keseluruhan tampilan kita dengan sepatu dan tas.
Saya baru tau kalo pake stelan abu-abu dipadankan dengan sepatu hitam n tas coklat ternyata bagus juga. Ini saya dapet dari The Devil Wears Prada. Tinggal ditambah jilbab item atau abu-abu dengan warna yang setingkat lebih tua atau lebih muda, atau jilbab putih.
Juga baru tau kalo pake atasan kuning dan bawahan coklat tua misalnya, nggak berarti kamu harus pake jilbab kuning yang senada atau jilbab coklat tua yang senada dengan warna bawahan. Kamu bisa pake jilbab dengan warna dasar putih yang motifnya hitam.
Ini saya tau dari film Confession of a Shopaholic, waktu dia pake jaket kuning dengan syal putih polka dot item, kok matching ya..
Jadi saya coba dengan kaos kuning, celana panjang item, dan jilbab putih motif zebra warna item.
Lumayan juga, nggak terlalu monoton.
Pengetahuan tentang gradasi warna itu penting bagi pemakai jilbab. Misalnya bahwa merah matching dengan pink, begitu pula sebaliknya. Dan bahwa pink bagus bila dikontraskan dengan biru muda.
Juga tentang motif. Sangat nggak dianjurkan tabrak motif. Misalnya kemeja putih garis-garis hitam-biru dipadankan dengan rok merah bunga-bunga dan pake jilbab kotak-kotak.
Duh, nggak enak banget dilihatnya.. :(

Pakai jilbab itu bagus, tapi berusaha supaya enak dilihat juga bagian dari dakwah, kan? ^ ^
Bukan berarti kita harus punya banyak baju dan jilbab. Asal tau cara mix and match-nya, gampang kok.

Atau mungkin saya bikin buku tentang padu padan jilbab aja ya.. Hmmmm.. @_@


4 comments:

irma said...

wah, del. gue bersyukur dah baca novelnya duluan, karena kecewa banget sama filmnya. kok si becky dalam film bisa-bisanya pake baju yang gak elegan gitu sih. warnanya mencolok, penuh gelembung, renda, lipit. dia itu (nantinya) kan kerja jadi personal shopper untuk cewek2 sosialita dan perempuan eksekutif.
trus, gue ngarep banget bisa liat barang-barang yang mereknya dah disebutin di novel, apa seindah yang digambarin, tapi gak jelas mana barangnya, hiks....

della said...

gw blom baca novelnya sih, hehehe..
Tapi seinget gw (berhubung gw ud ngulang-ngulang nonton DVD-nya berpuluh kali saking senengnya) yang gelembung dan renda cuma baju pas dia jadi pengiring penganten aja d. Satu lagi pas debutnya di TV. Emang sih bajunya warna-warni banget, kalo dibandingin sama Andrea Sach (Andy) di The Devil Wears Prada emang kebanting banget, Andy jauh lebih elegan.
Tapi gw lebih suka Becky, berhubung gw suka warna-warna terang, hehe..

Ria said...

aku belum nonton film becky itu, tapi dari revewnya sepertinya gak sebagus bukunya. secara aku penggila bukunya banget :D

della said...

Emang jarang banget sih film yang lebih bagus dari novelnya ya.. tapi menurut gw sih filmnya cukup menghibur. Hmmm.. brarti novelnya dapet 4 jempol kali ya? Mesti baca dong ni ^ ^